PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK SMKN TAKERAN 

SITI MUHANIFAH, S.Pd.

NIM : 23021141362



 

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN

KATEGORI 1 GELOMBANG 3

UNIVERSITAS PGRI MADIUN

TAHUN 2023

 
 
 

BAB I

PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang

Untuk meningkatkan minat belajar pserta didik perlu diterapkan strategi pembelajaran yang kreatif dan inovatif dengan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi. Kompetensi tersebut yaitu berpikir kritis (critical thinking), kreatif dan inovasi (creative and innovative), kemampuan berkomunikasi (communication skill), kemampuan bekerja sama (collaboration) dan kepercayaan diri (confidence). Lima hal yang disampaikan pemerintah yang menjadi target karakter peserta didik itu melekat pada sistem evaluasi kita dalam ujian nasional dan merupakan kecakapan abad 21. Namun kenyataannya, yang dialami guru selama ini adalah dalam proses pembelajaran, peserta didik belum terbiasa menyelesaikan soal-soal evaluasi pada level kognitif C4, C5 dan C6. Selama ini peserta didik hanya disuguhi soal-soal yang bertaraf C1 sampai dengan C3 saja. Masalah lain yang ditemukan guru adalah sebagian besar peserta didik tidak berani mengungkapkan pendapat dan bertanya (pasif), baik ketika guru menyampaikan materi maupun ketika guru menanyakan hal-hal terkait dengan materi. Disamping itu, model yang digunakan oleh guru masih bersifat teacher centered, dimana semua sumber pengetahuan berpusat dari guru. Hal ini berimplikasi kepada hasil belajar yang diperoleh. 

Minat peserta didik untuk belajar selama ini saya rasakan sangat kurang, hal ini ditandai dengan tingkah  laku  peserta  didik sebagai berikut: Tidak fokus dalam belajar, tidak sungguh-sungguh dalam belajar, cepat bosan dalam belajar, malas-malasan dalam belajar, sering ngobrol dengan  temannya, tertidur di kelas dan sibuk sendiri dengan gadgednya. Hal tersebut berpengaruh terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa. Kondisi ini tidak lepas dari strategi pembelajaran yang diterapkan guru. Selama ini guru cenderung melakukan pembelajaran Bahasa Inggris dengan cara konvensional, yaitu menjelaskan konsep-konsep Bahasa Inggris, memberi contoh soal dan memberi tugas.

Adapun peran dan tanggungjawab saya dalam praktik pembelajaran ini adalah sebagai fasilitator. Guru bertanggungjawab terhadap proses dan keberhasilan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Tantangan yang saya hadapi adalah:

  1. Penggunaan media pembelajaran yang tepat dan menarik sesuai dengan karakteristik siswa.

  2. Pemilihan metode pembelajaran yang variatif sehingga siswa merasa tertarik dan antusias dalam mengikuti pembelajaran.

  3. Pemilihan model   pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik materi dan karakteristik siswa.

  4. Guru harus bisa menumbuhkan minat belajar siswa melalui proses belajar yang menyenangkan.

Dilihat dari keempat tantangan tersebut bisa disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi melibatkan guru dari sisi kompetensi yang harus dimiliki guru yaitu kompetensi pedagogik dan profesional, sedangkan dari sisi siswa adalah minat belajar.

Dalam menghadapi tantangan ini saya melibatkan orang lain, antara lain:

  1. Dosen pembimbing dan guru pamong PPG.

  2. Kepala sekolah SMKN TAKERAN.

  3. Guru itu sendiri sebagai subjek utama yang melakukan praktik.

  4. Rekan guru sejawat merupakan guru yang membantu mengobservasi pelaksanaan praktik pembelajaran yang dilakukan dalam kelas.

  5. Peserta didik Fase E sebagai sasaran kelas yang di pilih untuk melakukan pembelajaran.

 

B.    Tujuan Kegiatan

Melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning diharapkan mampu meningkatkan minat belajar peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Inggris.

 

C.    Manfaat Kegiatan

Kegiatan best practice ini agar bisa dijadikan sebagai referensi untuk guru dalam meningkatkan minat belajar peserta didik melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning.

BAB II

PEMBAHASAN

 

Langkah-langkah yang harus saya lakukan sesuai tantangan yang dihadapi antara lain:

  1. Guru melakukan pemilihan media, metode dan model pembelajaran yang bisa membuat siswa aktif dalam pembelajaran.

  2. Teknik menggunakan media yang bisa mendorong keaktifan siswa dalam pembelajaran.

  3. Pemilihan model pembelajaran, pertama guru mempelajari apa saja model-model dalam pembelajaran, lalu memahami karakteristik siswa dengan melihat kemampuan dasar dan kebiasaan siswa. Lalu melihat tujuan pembelajaran yang ingin dicapai (meningkatkan keaktifan siswa). Guru memilih untuk menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

  4. Metode pembelajaran yang digunakan adalah diskusi, observasi dan presentasi.

Strategi yang saya lakukan untuk meningkatkan minat siswa adalah dengan merancang pembelajaran yang berpusat pada siswa. Disini saya mengembangkan Modul Ajar dengan kegiatan yang berpusat pada siswa dan menentukan kegiatan-kegiatan apa saja yang akan dilakukan dalam pembelajaran yang kegiatan itu berpusat pada siswa dan membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran

Proses pembuatan perangkat pembelajaran Bahasa Inggris yaitu saya mempelajari model-model pembelajaran inovatif, kemudian memilih salah satunya yaitu model pembelajaran PBL yang sesuai dengan materi procedure text.

Sumber daya/materi yang diperlukan untuk menyiapkan perangkat pembelajaran Bahasa Inggris adalah pemahaman guru tentang model pembelajaran PBL dan kreatifitas dalam merancang LKPD yang akan diberikan kepada peserta didik.

Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang saya lakukan adalah:

  1. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada materi procedure text di SMK Negeri Takeran efektif meningkatkan minat belajar peserta didik terlihat dengan hasil post test 90,1% nilai di atas KKM.

  2. LKPD yang diberikan kepada peserta didik dapat meningkatkan literasi sains peserta didik terlihat dari data hasil pengamatan

Dari kegiatan refleksi yang saya lakukan terlihat bahwa peserta didik sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran. Faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan adalah lengkapnya perangkat pembelajaran yang dibuat, kemampuan untuk memahami sintak pada pembelajaran PBL, dan penggunaan LKPD yang menarik  dan jelas sehingga memotivasi peserta didik untuk memahaminya.

 

BAB III

KESIMPULAN

 

Pembelajaran yang dapat diperoleh dari proses praktik aksi yang telah dilakukan oleh guru adalah guru harus merancang dan melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan, bermakna, dan berpusat pada peserta didik dengan cara menentukan metode, model, dan media pembelajaran yang sesuai, sehingga dapat meningkatkan minat, keaktifan dan kemampuan peserta didik dalam pembelajaran, selain itu guru lebih kreatif dan inovatif dalam memilih metode, model dan media pembelajarannya.

Problem Based Learning adalah pembelajaran yang menggunakan suatu permasalahan sebagai sumber pembelajaran. Dengan sistem ini siswa belajar untuk memecahkan suatu masalah dengan pengetahuan yang dia miliki dan siswa juga akan berusaha mengingat kembali pengetahuan yang pernah dia dapat untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dalam PBL siswa dituntut untuk berpikir secara luas dan cerdas agar mendapatkan solusi untuk permasalahan yang diajukan oleh guru. Siswa juga dituntut untuk aktif berpartisipasi dalam pembelajaran. Dengan sistem PBL ini maka kegiatan belajar akan lebih bermakna bagi siswa dan siswa akan lebih memahami dan mengerti bahwa ilmu yang mereka dapat bisa mereka aplikasikan dalam kehidupan nyata. Bagi para guru, pemahaman terhadap berbagai pendekatan yang berpusat pada siswa, salah satunya pembelajaran berbasis masalah, perlu ditingkatkan karena tantangan kehidupan masa sekarang dan masa yang akan datang akan semakin kompleks dan menuntut setiap orang secara individual mampu menghadapinya dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan yang relevan.

Untuk kedepannya penulis akan tetap menngunakan model pemelajaran ini karena dengan model pembelajaran yang seperti ini peserta didik merasa tertarik sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan motivasi literasi peserta didik, dengan metode Problem Based Learning (PBL) siswa aktif menemukan pemahamanya sendiri, aktif berdiskusi sehingga minat belajar siswa meningkat.


DAFTAR PUSTAKA

 

Ikawati, W. (2023). Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa dengan Menggunakan Metode Problem Based Learning. Jurnal Ilmu Pendidikan (JIP) STKIP Kusuma Negara14(2), 186-193.

Strobel, J., & Van Barneveld, A. (2009). When is PBL more effective? A meta-synthesis of meta-analyses comparing PBL to conventional classrooms. Interdisciplinary journal of problem-based learning3(1), 44-58.