PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK SMK PGRI 2 MADIUN 

Nama Mahasiswa    : YETI KUSRINI,S.Pd 

NIM    : 23021141367

Bidang Studi    : BAHASA INGGRIS


 

PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI MADIUN 2024

 

 
 

BAB I

PENDAHULUAN

 
  1. Latar Belakang

 Untuk meningkatkan minat belajar peserta didik perlu diterapkan strategi pembelajaran yang kreatif dan inovatif dengan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi. Kompetensi tersebut yaitu berpikir kritis (critical thinking), kreatif dan inovasi (creative and innovative), kemampuan berkomunikasi (communication skill), kemampuan bekerja sama (collaboration) dan kepercayaan diri (confidence). Lima hal yang disampaikan pemerintah yang menjadi target karakter peserta didik itu melekat pada sistem evaluasi kita dalam ujian nasional dan merupakan kecakapan abad 21. Namun kenyataannya, yang dialami guru selama ini adalah dalam proses pembelajaran, peserta didik belum terbiasa menyelesaikan soal-soal evaluasi pada level kognitif C4, C5 dan C6. Selama ini peserta didik hanya disuguhi soal-soal yang bertaraf C1 sampai dengan C3 saja. Masalah lain yang ditemukan guru adalah sebagian besar peserta didik tidak berani mengungkapkan pendapat dan bertanya (pasif), baik ketika guru menyampaikan materi maupun ketika guru menanyakan hal-hal terkait dengan materi. Disamping itu, model yang digunakan oleh guru masih bersifat teacher centered, dimana semua sumber pengetahuan berpusat dari guru. Hal ini berimplikasi kepada hasil belajar yang diperoleh. Berdasarkan masalah yang ditemukan, maka peserta didik perlu dilatih serta dibiasakan dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang autentik sehingga diharapkan mampu menerapkan konsep-konsep yang telah dipelajari ke dalam situasi dunia nyata atau keseharian peserta didik. Hal tersebut dapat diperoleh dari proses pembelajaran yang membiasakan peserta didik mengkomunikasikan, berdiskusi serta menyampaikan pendapat di setiap kegiatan pembelajaran. Pengalaman belajar seperti ini akan mendorong peserta didik untuk menggali informasi dari berbagai media seperti internet. Sehingga pembelajaran di kelas tidak hanya bersumber dari guru semata. Salah satu solusi yang bisa mengcover semua permasalahan yang dialami peserta didik adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang bisa membuat peserta didik aktif dan termotivasi untuk belajar yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

 

  1. Tujuan Kegiatan

 Melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning diharapkan mampu meningkatkan minat belajar peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Inggris. 

 

  1. Manfaat Kegiatan 

Kegiatan best practice ini agar bisa dijadikan sebagai referensi untuk guru dalam meningkatkan minat belajar peserta didik melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

 Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah: mengapa best practice (praktik baik) ini penting dibagikan, Minat peserta didik untuk belajar selama ini saya rasakan sangat kurang, hal ini ditandai dengan tingkah laku peserta didik sebagai berikut: Tidak fokus dalam belajar, tidak sungguh-sungguh dalam belajar, cepat bosan dalam belajar, malas-malasan dalam belajar, sering ngobrol dengan temannya, tertidur di kelas dan sibuk sendiri dengan gadgednya. Hal tersebut berpengaruh terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa. Kondisi ini tidak lepas dari strategi pembelajaran yang diterapkan guru. Selama ini guru cenderung melakukan pembelajaran Bahasa Inggris dengan cara konvensional, yaitu menjelaskan konsep-konsep Bahasa Inggris, memberi contoh soal dan memberi tugas. Dari kondisi tersebut, alternatif solusinya adalah menerapkan model pembelajaran yang inovatif dan kontekstual agar minat belajar peserta didik meningkat. Dalam pelaksanaanya, guru dituntut untuk membuat modul ajar menggunakan model pembelajaran problem based learning (PBL) pada materi descriptive text kelas X TPM/TKR kurikulum merdeka, media pembelajaran dan instrumen penilaian (penilaian sikap, penilaian ketrampilan, dan penilaian kognitif). Yang menjadi peran dan tanggung jawab mahasiswa PPG Daljab. Adapun peran dan tanggungjawab saya dalam praktik pembelajaran ini adalah sebagai fasilitator. Guru bertanggungjawab terhadap proses dan keberhasilan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.

 

Tantangan :

 Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? 

Siapa saja yang terlibat?

 Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut, siapa saja yang terlibat. 

Tantangan yang dihadapi oleh guru adalah:

 1. Penggunaan media pembelajaran yang tepat dan menarik sesuai dengan karakteristik siswa. 

2. Pemilihan metode pembelajaran yang variatif sehingga siswa merasa tertarik dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. 

3. Pemilihan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik materi dan karakteristik siswa.

 4. Guru harus bisa menumbuhkan minat belajar siswa melalui proses belajar yang menyenangkan.

 Dilihat dari keempat tantangan tersebut bisa disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi melibatkan guru dari sisi kompetensi yang harus dimiliki guru yaitu kompetensi pedagogik dan profesional, sedangkan dari sisi siswa adalah minat belajar.

 Dalam menghadapi tantangan ini guru melibatkan orang lain, antara lain: 

1. Dosen pembimbing dan guru pamong PPG. 

2. Kepala sekolah SMK PGRI 2 MADIUN. 

3. Guru itu sendiri sebagai subjek utama yang melakukan praktik. 

4. Rekan guru sejawat merupakan guru yang membantu mengobservasi pelaksanaan praktik pembelajaran yang dilakukan dalam kelas. 

5. Peserta didik Fase E sebagai sasaran kelas yang di pilih untuk melakukan pembelajaran.

 

 Aksi : 

1. Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut. 

2. Strategi apa yang digunakan dan bagaimana prosesnya. 

3. Siapa saja yang terlibat. 

4. Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini. 

Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru sesuai tantangan yang dihadapi antara lain: 

1. Guru melakukan pemilihan media, metode dan model pembelajaran yang bisa membuat siswa aktif dalam pembelajaran. 

2. Teknik menggunakan media yang bisa mendorong keaktifan siswa dalam pembelajaran. 

3. Pemilihan model pembelajaran, pertama guru mempelajari apa saja model-model dalam pembelajaran, lalu memahami karakteristik siswa dengan melihat kemampuan dasar dan kebiasaan siswa. Lalu melihat tujuan pembelajaran yang ingin dicapai (meningkatkan keaktifan siswa). Guru memilih untuk menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). 

4. Metode pembelajaran yang digunakan adalah diskusi, observasi dan presentasi. Strategi apa yang digunakan Guru: Yang dilakukan guru untuk meningkatkan minat siswa adalah dengan merancang pembelajaran yang berpusat pada siswa. Disini guru mengembangkan Modul Ajar dengan kegiatan yang berpusat pada siswa. Guru menentukan kegiatan-kegiatan apa saja yang akan dilakukan dalam pembelajaran yang kegiatan itu berpusat pada siswa dan membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran Bagaimana prosesnya: Proses pembuatan perangkat pembelajaran Bahasa Inggris yaitu guru mempelajari model-model pembelajaran inovatif, kemudian memilih salah satunya yaitu model pembelajaran PBL yang sesuai dengan materi procedure text. Sumber daya/materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi tersebut: Sumber daya/materi yang diperlukan untuk menyiapkan perangkat pembelajaran Bahasa Inggris adalah pemahaman guru tentang model pembelajaran PBL dan kreatifitas guru dalam merancang LKPD yang akan diberikan kepada peserta didik.

 

 Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari langkah-langkah aksi Refleksi hasil: bagaimana dampak dari aksi terhadap langkah-langkah yang dilakukan, apakah hasilnya efektif/tidak, mengapa dan bagaimana respon siswa terkait strategi yang dilakukan, apa yang menjadi faktor keberhasilan/ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan. yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut. 

Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan adalah: 

1. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada materi procedure text di SMK PGRI 2 MADIUN efektif meningkatkan minat belajar peserta didik terlihat dengan hasil post test 90,1% nilai di atas KKM. 

2. LKPD yang diberikan kepada peserta didik dapat meningkatkan literasi sains peserta didik terlihat dari data hasil pengamatan Respon peserta didik: Dari kegiatan refleksi yang dilakukan oleh guru terlihat bahwa peserta didik sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran. Faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan adalah lengkapnya perangkat pembelajaran yang dibuat, kemampuan guru untuk memahami sintak pada pembelajaran PBL, dan penggunaan LKPD yang menarik dan jelas sehingga memotivasi peserta didik untuk memahaminya. Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut Pembelajaran yang dapat diperoleh dari proses praktik aksi yang telah dilakukan oleh guru adalah guru harus merancang dan melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan, bermakna, dan berpusat pada peserta didik dengan cara menentukan metode, model, dan media pembelajaran yang sesuai, sehingga dapat meningkatkan minat, keaktifan dan kemampuan peserta didik dalam pembelajaran, selain itu guru lebih kreatif dan inovatif dalam memilih metode, model dan media pembelajarannya. 


 

BAB III

KESIMPULAN

 Problem Based Learning adalah pembelajaran yang menggunakan suatu permasalahan sebagai sumber pembelajaran. Dengan sistem ini siswa belajar untuk memecahkan suatu masalah dengan pengetahuan yang dia miliki dan siswa juga akan berusaha mengingat kembali pengetahuan yang pernah dia dapat untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dalam PBL siswa dituntut untuk berpikir secara luas dan cerdas agar mendapatkan solusi untuk permasalahan yang diajukan oleh guru. Siswa juga dituntut untuk aktif berpartisipasi dalam pembelajaran. Dengan sistem PBL ini maka kegiatan belajar akan lebih bermakna bagi siswa dan siswa akan lebih memahami dan mengerti bahwa ilmu yang mereka dapat bisa mereka aplikasikan dalam kehidupan nyata. Bagi para guru, pemahaman terhadap berbagai pendekatan yang berpusat pada siswa, salah satunya pembelajaran berbasis masalah, perlu ditingkatkan karena tantangan kehidupan masa sekarang dan masa yang akan datang akan semakin kompleks dan menuntut setiap orang secara individual mampu menghadapinya dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan yang relevan. Untuk kedepannya penulis akan tetap menngunakan model pemelajaran ini karena dengan model pembelajaran yang seperti ini peserta didik merasa tertarik sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan motivasi literasi peserta didik, dengan metode Problem Based Learning (PBL) siswa aktif menemukan pemahamanya sendiri, aktif berdiskusi sehingga minat belajar siswa semakin meningkat.



 

DAFTAR PUSTAKA

 

Irnaningtyas. 2013. Bahasa Inggris untuk SMA/SMK/MA. Kelas X. Jakarta: Erlangga Gatra.com.2019 2. 

Campbell, N.A.&J.B.Reece. 2008. Bahasa Inggris. Edisi Kedelapan Jilid 3. Jakarta:Erlangga https://repositori.kemdikbud.go.id/21809/1/XI_Biologi_KD-3.12- _Final.pdf

Website Universitas PGRI Madiun (url : https://unipma.ac.id)

Website Pendidikan Profesi Guru Universitas PGRI Madiun (url : https://ppg.unipma.ac.id)

Website Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Madiun (url : https://fkip.unipma.ac.id)

Website Pendaftaran Mahasiswa Baru Universitas PGRI Madiun (url : https://pmb.unipma.ac.id)

Sistem Informasi Manajemen Universitas PGRI Madiun (url : https://sim.unipma.ac.id)

Laman Akreditasi Universitas PGRI Madiun (url : https://akreditasi.unipma.ac.id)